Selasa, 07 Januari 2014

deuteromicota

BAB I
PENDAHULUAN 

A.     Latar Belakang
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif adapula dengan cara generative
Jamur dibagi menjadi 4 divisi, salah satunya yaitu Deuteromycota. Ada sekitar 25.000 spesies jamur yang dimasukkan dalam divisi Deuteromycota. Jamur Deuteromycota sering disebut juga fungi imperfecti Karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.

B. Rumusan Masalah
1.  Apa itu jamur Deuteromycota?
2.  Apa ciri-ciri dari jamur Deuteromycota?
3.  Bagaimana cara reproduksi aseksualnya?
4.  Apa saja peran jamur Deuteromycota?

C. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi dari Deuteromycota.
2. Mengetahui reproduksi pada Deuteromycota.
3. Mengetahui ciri-ciri Deuteromycota.
4. Mengetahui peranan jamur Deuteromycota bagi kehidupan manusia 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Deuteromycota
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna), karena tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetative dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Tubuhnya mikroskopis.

2.2 Ciri-ciri Deuteromycota
1.    Hifa bersekat, tubuh bersekat mikroskopis
2.    Bersifat safrofit atau parasit
3.    Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora,
Sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui.
4.    Hidup didaratan dan tempat lembab.
5.    Multiseluler.

2.3     Cara Hidup Deuteromycota:      
Cara Hidup Deuteromycotina, Jamur ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu dematomikosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. 

2.4 Reproduksi Deuteromycota
            Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan cendawan ini merupakan suatu perkembangan cendawan yang tergolong Ascomycocetes dan Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.
Cara reproduksi seksualnya belum diketahui sehingga dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Apabila telah ditemukan cara reproduksi seksualnya, Fungi tersebut dapat digolongkan dalam divisi yang lain sesuai dengan cara reproduksi seksualnya
*    Berdasarkan ciri-ciri morfologi konidia dan konidiomata yang dibentuknya, fungi ini dikelompokkan kedalam tiga kelas yaitu:

2.5 Klasifikasi
1. Blastomycetes
Thalus blastomycetes mirip khamir dan tidak menghasilkan konidia. Contohnya Candida, cryptococus dan torulopsis.

2.           Coelomycetes
Spora atau konidia dibentuk dalam konidiomata dan biasanya berupa aservulus atau piknidium. Terbagi menjadi dua Ordo
i.      Ordo Sphaeropsidales
( konidia berbentuk botol , disebut piknidia )
·      Jenis         :    a. Phoma
b.  Diplodia
ii.  Ordo Melanconiales
·      Jenis         :    a. Collettrichum
                                    b.Gleosporium
3.           Hypomycetes
Hypomycetes tidak membentuk konidiomata, konidia langsung dibentuk pada cabang hifa khusus. Terbagi menjadi dua ordo yaitu:
i.      Ordo Moniliales
·      Famili       :    -    Moniliaceae .
·      Jenis .       :    -    Aspergillus 


o  Famili       :    -    Dematiceae
o  Jenis         :    -    Clasdosporium     

·      Famili       :    -    Tuberculariaceae
·      Jenis         :    -    Fusarium   

o  Famili       :    -    Cryptococcaceae (fungi seperti khamir atau. khamir palsu / false yeast ) .
o  Jenis         :    -    Candida ( khamir )
-       Cryptococcus

·      Famili       :    -    Rhodotorulaceae
·      Jenis         :    -    Rhodotorula ( khamir ).

ii.  Ordo Agonomycetales

2.6 Dampak Negatif Bagi Manusia.
·       Tineaversicolor, penyebab panu.
·       Malassezia furfur, penyebab panu.
·       Trichophyton sp &Microsporum sp, penyebab ketombe.
·       Epidermophyton floocossum, penyebab kaki atlet.
·       Aspergillus fumigatus, penyebab Infeksi Saluran Pernapasan.
·       Candida albicans,bakteri pada vagina.
·       Trichophyto, penyakit kulit ring worm pada manusia.
  
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Karena tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia. Jamur Deuteromycota memiliki ciri hifa bersekat, tubuh bersekat mikroskopis, bersifat safrofit atau parasite, sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui, Hidup di daratan dan tempat lembab, multiseluler.
Jamur Deuteromycota memiliki banyak kerugian bagi kehidupan manusia contohnya :
·         Tineaversicolor, penyebab panu.
·         Malassezia furfur, penyebab panu.
·         Trichophyton sp &Microsporum sp, penyebab ketombe.
·         Epidermophyton floocossum, penyebab kaki atlet.

3.2 SARAN
Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui penjelasan dari jamur deuteromycota, dan dapat mengetahui manfaat serta kerugian yang diberikan oleh jamur deuteromycota.

DAFTAR PUSTAKA

*      Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2005. Biologi Sains dalam  Kehidupan. Surabaya: Yudhistira
*     http:wikipedia.com/ deuteromycotina./