BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur
merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur
ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif adapula
dengan cara generative
Jamur dibagi menjadi 4 divisi, salah satunya yaitu Deuteromycota. Ada
sekitar 25.000 spesies jamur yang dimasukkan dalam divisi Deuteromycota. Jamur
Deuteromycota sering disebut juga fungi imperfecti Karena belum diketahui
reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual
dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jamur Deuteromycota?
2. Apa ciri-ciri dari jamur Deuteromycota?
3. Bagaimana cara reproduksi aseksualnya?
4. Apa saja peran jamur Deuteromycota?
C. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi dari
Deuteromycota.
2. Mengetahui reproduksi pada
Deuteromycota.
3. Mengetahui ciri-ciri Deuteromycota.
4. Mengetahui peranan jamur
Deuteromycota bagi kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deuteromycota
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna), karena tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetative dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Tubuhnya mikroskopis.
2.2 Ciri-ciri Deuteromycota
1.
Hifa bersekat, tubuh bersekat mikroskopis
2.
Bersifat safrofit atau parasit
3.
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora,
Sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui.
4.
Hidup didaratan dan tempat lembab.
5.
Multiseluler.
2.3 Cara Hidup Deuteromycota:
Cara Hidup Deuteromycotina, Jamur
ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organik, sebagai parasit pada
tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur
ini juga menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu dematomikosis (kurap dan
panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
2.4 Reproduksi Deuteromycota
Reproduksi
aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut
konidiofor. Kemungkinan cendawan ini merupakan suatu perkembangan cendawan yang
tergolong Ascomycocetes dan Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.
Cara reproduksi seksualnya belum diketahui sehingga
dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Apabila telah ditemukan
cara reproduksi seksualnya, Fungi tersebut dapat digolongkan dalam divisi yang
lain sesuai dengan cara reproduksi seksualnya

2.5 Klasifikasi
1. Blastomycetes
Thalus blastomycetes mirip khamir dan tidak menghasilkan konidia. Contohnya
Candida, cryptococus dan torulopsis.
2. Coelomycetes
Spora atau konidia dibentuk dalam konidiomata dan biasanya berupa aservulus
atau piknidium. Terbagi menjadi dua Ordo
i. Ordo Sphaeropsidales
( konidia berbentuk
botol , disebut piknidia )
·
Jenis : a. Phoma
b. Diplodia
ii. Ordo Melanconiales
· Jenis : a.
Collettrichum
b.Gleosporium
3. Hypomycetes
Hypomycetes tidak membentuk konidiomata, konidia langsung
dibentuk pada cabang hifa khusus. Terbagi menjadi dua ordo yaitu:
i.
Ordo
Moniliales
· Famili : - Moniliaceae .
· Jenis
. : - Aspergillus
o Famili : - Dematiceae
o Jenis : - Clasdosporium
· Famili : - Tuberculariaceae
·
Jenis : - Fusarium
o Famili : - Cryptococcaceae (fungi seperti khamir atau. khamir
palsu / false yeast ) .
o Jenis : - Candida ( khamir )
-
Cryptococcus
· Famili : - Rhodotorulaceae
·
Jenis : - Rhodotorula ( khamir ).
ii. Ordo Agonomycetales
2.6 Dampak Negatif Bagi Manusia.
· Tineaversicolor, penyebab panu.
·
Malassezia furfur, penyebab panu.
·
Trichophyton sp &Microsporum sp,
penyebab ketombe.
·
Epidermophyton floocossum, penyebab kaki atlet.
·
Aspergillus fumigatus, penyebab Infeksi Saluran Pernapasan.
·
Candida albicans,bakteri
pada vagina.
· Trichophyto, penyakit
kulit ring worm pada manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jamur Deuteromycota adalah
jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Karena tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia. Jamur Deuteromycota
memiliki ciri hifa bersekat, tubuh bersekat mikroskopis, bersifat safrofit atau parasite, sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui, Hidup di daratan
dan tempat lembab, multiseluler.
Jamur Deuteromycota memiliki
banyak kerugian bagi kehidupan manusia contohnya :
·
Tineaversicolor, penyebab panu.
·
Malassezia furfur, penyebab panu.
·
Trichophyton sp &Microsporum sp,
penyebab ketombe.
·
Epidermophyton floocossum, penyebab kaki atlet.
3.2 SARAN
Makalah ini dibuat agar para pembaca
dapat mengetahui penjelasan dari jamur deuteromycota, dan dapat mengetahui
manfaat serta kerugian yang diberikan oleh jamur deuteromycota.
DAFTAR PUSTAKA

